Dua tahun setelah menikah, istri saya, Haruka, membeli rumah yang sudah lama saya nanti-nantikan dan bekerja di perusahaan pialang real estat untuk melunasi utangnya. Namun, dia tidak bisa mendapatkan kontrak dan setiap hari mendapat tekanan dari atasannya, seperti pelecehan kekuasaan. Pada saat itu, seorang pria paruh baya menugaskannya untuk melihat ke dalam, dan dia segera mengajaknya berkeliling kompleks, namun pria yang melihat keringat menetes di leher Haruka mengungkapkan keinginannya dan menyerangnya. Kemudian, cairan yang melekat pada kontrak itu dituangkan ke tubuh telanjang Haruka, dan tindakan percabulan itu ditutupi dengan keringat, air liur, dan cairan tubuh yang disebut intromisi dan diulangi.